Senin, 08 April 2013

Cinta Sejati


Ririn hanya bisa duduk termenung di teras rumah sambil menatap bintang-bintang yg berkelap kelip di angkasa, dalam pikiranya diapun sadar, ternyata penderitaan adalah sebuah keindahan yg slalu luput untuk kita syukuri. Taukah kenapa???? Karena, jika kita tidak menderita,maka kita tidak akan pernah mengetahui dan merasakan apa itu kebahagiaan. Seperti halnya cinta, kita justru akan merasakan nikmatnya cinta ketika kita merasakan betapa menderitanya kita karna cinta, pengorbanan dan sebagainya, yang bisa membuat kta patah hati. Oh!!!!... Itulah cinta tak selamanya berbuah kebahagiaan, kadang cinta bisa berubah kepedihan. Hanya cinta sejatilah yang bisa mengubah kepahitan menjadi kemanisan, kepedihan menjadi kebahagiaan dan lain sebagainya.. Itulah cinta sejati. Tetapi tak mudah untuk kita menemukan cinta sejati kita.
Semua insan pasti akan merasakan apa itu cinta, cinta dapat tumbuh di mana saja., kapan saja dan dengan siapa saja. Tanpa memandang statusnya apa, itulah cinta. Berbicara tentang cinta, sampai kapan pun tidak bakalan selesai. Cinta tidak hanya 1 kisah tapi…… beberapa kisah yang tertuang.
Seperti kisah cinta Ririn , dia baru sadar kalau ternyata dia sedang mengalami perasaan cinta itu, dia jatuh cinta pada Karlo kakak kelasnya. Tapiiiii…… si Karlo belum tahu kalau Ririn menyukainya.
Setiap hari Ririn selalu bersama Karlo, di sekolah, di rumah dan dimanapun selalu bareng sama Karlo. Mungkin karna itulah tumbuh benih-benih cinta di hati Ririn. Jantungnya berdetak begitu kencang tiap kali menatap mata Karlo, dalam tatapan mata itu ada kehangatan dan keindahan yang terpancarkan.
Tapi…., perasaan CINTA Ririn mulai padam ketika dia tahu ternyata Karlo, sudah menjadi kekasih kakakny, Kak SILVI. Mengetahui hal itu Ririnpun sakit, dia kecewa dan sedih, dia juga cemburu melihat kemesraan kakaknya.
Tak lama kemudian mobil avansa hitam masuk dari gerbang depan. Ririn memandang dari kejauhan, mobil itu berjalan mendekat ke arah Ririn dan berhenti tepat di dekatnya.
Dari mobil avansa itu, turunlah seorang cowok yang tak lain adalah Karlo. Ririn terperagah kaget melihatnya. Karlo berjalan mendekati ririn.” Hai Rin..!!!!! sedang apa kamu..?????” tanya Karlo sambil melontarkan senyumanya ke arah Ririn.
“ owwwwhhh! Gak lagi ngapa-ngapain, eh!!! Silahkan masuk!...” tawar Ririn.
“ gak usah, disini saja gak papa!!,,,”
“ sudahlah masuk!!!!... gak papa kok!”
“ makasih , tapi sepertinnya lebih enjoy di sini deh!... dari pada di dalammm…. Kalau di dalam khan sepi sedangkan disini, disini kan ada kamu, jadi gak sepi deh…. Hahahahaha” kata karlo lagi-lagi tersenyum.
Ririn hanya bisa menghela nafas panjang-panjang dia tidak bisa berbicara apa-apa lagi.”ya sudahlah terserah kamu saja!!!!!..”
“ okey! Itu juga lebih baik!”
“ ngomong-ngomong , kamu ke sini mau apa?????... kalau kamu nyari kak silvi, kak silvi lagi pergi ke rumah nenek di bandung sama papa ,sama mama, katanya sih mau nginep, mungkin besok pagi juga sudah pulang!!!!..”
“owh!!!... kalau itu sih aku sudah di kasih tahu sama si silvi!!!!”
“ terus kamu ke sini mau apa.an????? tanya Ririn bingung tak mengerti…??”
“ aku kesini maen laaaahhhh…. Masak ngeronda…… hahahahaha,…!!!” kata Karlo sambil ketawa.
“ hahahaha…. Gak lucu tau gak sihhh…!” kata Ririn mengejek.
“ gak lucu tapi kok ketawa??????...” kata karlo.
“ ya biarin suka-suka dong! Itu kan hak aku.”
“ yeeeeee… nggak boleh dong!” kata karlo.
“ boleh!” kata Ririn.
“ gak boleh,……” kata karlo.
“ boleh ya boleh…!” kata Ririn.
“ gak boleh, pokoknya gak boleh…!!!.” Kata karlo lagi.
“ kamu thu di bilangin boleh yaa boleh!! … ngeyel aja!!1.” kata Ririn tersenyum bangga.
“ yeeeee… kamu tu yang ngeyel, di bilangin gak boleh ya nggak boleh!...” kata karlo.
Ririn pun berdiri dan berlari ke halaman. “huuu……. Kejar aku kalau bisa!!!!!” ririn pun berlari, menghindari Karlo.
Karlo pun tidak tinggal diam, dia juga berlari mengejar Ririn.” Aku kejar kamu sampai dapat,……. AWAS! Kamu Rin!” kata karlo.
“ sini….huuuu gak bakalan bisa!.”
Ririn pun terus berlari, karlo juga terus mengejar Ririn. Tanpa sepengetahuan Ririn di depan Ririn ada kulit pisang. Ririn pun kepleset……” wuuuaaaaaa!!!!.. tolong!” kata Ririn kaget.
Karlo cepat-cepat menangkap tubuh Ririn ke dekapanya. Tanpa disadari, karlo dan ririn pun akhirnya saling bertatapan. Tak tahu kenapa jantung Ririn berdetak lebih kencang dari biasanya, dan pipi Ririn pun memerah, untung saat itu malam, jadi karlo nggak tau, coba aja kalau siang. Wah! Bakalan tambah malu si Riri.
Tak lama kemudian, mereka berdua sadar. Karlo melepas Ririn dari pelukanya.” Rin, maaf!!..” kata karlo sesaat.
“ nggak papa kok, makasih ya, kamu sudah nolongin aku.!” Kata Ririn menunduk menahan malu.
“ iya!!..” karlo melihat jam tangan di tangan kirinya, sudah menunjukan pukul 22.30 WIB, akhirnya Karlopun berpamitan pulang. “ rin, aku pulang dulu ya,” kata karlo berpamitan, “ sudah malem nich!,,, besok kalau nggak sibuk aku pasti ke rumah kamu lagi…. Good NIGHT!!”
Karlo pergi meninggalkan Ririn, yang masih trpaku, Karlo membawa mobil avansanya dari gerbang. “ deg!...deg…! deg..!” dirasa jantung Ririn masih berdetak kencang. Ririn bingung kenapa setiap ia berada di dekat Karlo, jantungnya sllalu saja begitu.
Keesokan harinya, sepulang sekolah, Karlo kembali main ke rumahnya Ririn, seperti biasalah Karlo ingin bertemu dengan Kak Silvi.
Kali ini karlo mengajak kak Silvi jalan-jalan. Ya wajar lah… mereka berdua kan pacaran, jadi jalan-jalan buat nenangin pikiran boleh juga khan…!
“ Rin, kak Silvi pergi dulu ya…! Kamu baik-baik di rumah…. Okey!” kata kak Silvi sambil tersenyum.
“ okey!.. kak…… hati-hati ya kak,,,,,,”
Awalnya Ririn bingung gak biasanya karlo ngajakin kak silvi jalan-jalan, itulah yang muncul di fikiran Ririn rasa penasaranya. Jam dinding sudah menunjukan pukul 21.00 WIB. Ririn gelisah kenapa kakaknya pergi belum juga pulang-pulang. Ada apakah sebenarnya..???
“ kriiiing…! Kriiinnggg..! kriiinggg…!!!” Suara telfon rumahnya berbunyi, Ririn segera mengangkat telfon itu.
“ haloo,,,! Slamat malam!....” tanya Ririn panik.
“ benarkah ini nomor telfon rumahnya sodari Silvi????” tanya penelfon itu.
“ Silvi??? Owh itu kakak saya, kok anda bisa tahu????” tanya RIRIN.
“ Saya menemukan nomor ini dari dompet sodari silvi, ini adalah pihak rumah sakit, bagi keluarga sebaiknya segera ke rumah sakit, sodari silvi sedang di rawat karna sedang kecelakaan.”
Aku pun kaget, kecelakaan???? Kak silvi kecelakaan?????,…astagfirullah hal azim……… air mata ku bercucuran keluar dari sudut-sudut mataku.
“ halooo….!” Kata penelfon itu lagi.
“ iya, haloo..” kata Ririn sambil menangis.
“ di mohon keluarga secepatnya ke sini……!”
“ oh!... iya kami akan segera ke sana!!...”
Setelah telfon terputus, buru-buru, Ririn menelfon mama-papa ku, memberitahu mereka kalau kak silvi sedang di rawt di rumah sakit karna kecelakaan. Lalu aku beranjak pergi ke rumah sakit, melihat keadaan kak ilvi, rupanya, luka kak silvi dan karlo cukup parah. Mereka berdua kritis, baru setelah mama datang, kak silvi dan karlo meninggal. Tak henti-hentinya aku menangis, menangisi kepergian 2 orang yang aku cintai, yaitu karlo dan kak silvi. Itulah cinta= cerita indah namun tiada arti…. Kehilangan, dan juga penyesalan.
Ilmuan Deny

Tidak ada komentar: